Para alim ulama Malaysia melarang kaum Muslim di negara tersebut untuk  menggunakan atribut-atribut Manchester United atau MU. Mereka menganggap  simbol "Setan Merah" telah menghina kebesaran Tuhan.
Nama MU  sangat laris di kalangan penggemarnya di Asia, termasuk Malaysia. Tahun  lalu, negeri jiran ini ikut mengundang Ryan Giggs dan kawan-kawan dalam  tur pramusim mereka di Asia. Ketika MU membatalkan kunjungannya di  Indonesia, Malaysia mendapat jatah dua kali menggelar pertandingan  "Setan Merah".
Pada Maret lalu, MU menandatangani kontrak lima  tahun dengan kelompok usaha komunikasi Telekom Malaysia sekaligus  menanamkan citra dagang klub itu sebagai tim terbesar di negara  tersebut.
Walau demikian, para pemuka agama menegaskan agar umat  Muslim di negara tersebut tidak mengenakan logo setan yang menjadi  simbol "Setan Merah". Mereka juga melarang penggunaan gambar salib yang  ada di seragam tim nasional Brasil, Portugal, Serbia, dan Norwegia,  serta klub Barcelona.
"Tidak ada alasan mengenakan seragam  seperti itu karena itu berarti, sebagai seorang Muslim, Anda  mengidolakan simbol-simbol dari kepercayaan lain," kutip The Telegraph atas pernyataan Datuk Nooh Gadot, pemimpin ulama Johor, Malaysia.
"Dalam masalah ini, tidak ada kompromi atas nama hiburan, fashion, atau bahkan olahraga," ungkapnya.
Sementara  itu, ulama dari negara bagian Perak, Tan Sri Harussani Zakaria,  menegaskan bahwa umat Muslim yang mengenakan seragam sepak bola itu  "menjurus kepada perbuatan dosa" karena dengan memakai simbol dari  kepercayaan lain berarti mendahulukan kepercayaan tersebut dibanding  Islam.
 
No comments:
Post a Comment